Masih dapatkah orang dewasa belajar untuk melihat makhluk
halus ?
Muncul pertanyaan mengapa orang dewasa tidak bisa melihat
makhluk halus. Saya beranggapan bagian dari jawabannya adalah karena tidak
seorangpun mencoba setelah perkembangan UP mereka, atau bahkan pada masa
kanak-kanak untuk masalah tersebut, dan inti dari jawaban tersebut adalah
orang-orang yang tahu bahwa makhluk halus itu ada tidak pernah berusaha agar
bisa melihat mereka dalam cara yang benar.
Sejauh yang saya ketahui tentang peri. Saya bisa melihat
mereka dengan mata telanjang ,tetapi saya tidak bisa menutup mata saya saat itu
juga, seperti sesuatu yang tidak perlu, dan untuk hal lainnya, ketika pandangas
clairvoyant telah membawa makhluk halus dalam lingkupnya, biasanya pandangan
sangat membantu untuk mengamati lebih detail. Dan banyak peri begitu dekat
untuk dapat dilihat dengan pandangan biasa sehingga lebih mudah untuk
mempelajarinya. Hanya cahaya pendek yang mereka pancarkan atau reflek (bagi
mereka merupakan cahaya berkilauan) saya tidak tahu, karena saya bukanlah
seorang ahli ilmu fisika, dan bahkan saya tetap tidak mengetahuinya andaikata
saya seorang ahli fisika, dimanakah ada peralatan-peralatan yang dapat
digunakan untuk mempelajari sesuatu yang serba halus?
Seorang teman yang scientist menyarankan untuk melihat peri
dengan atau tanpa menggunakan kaca bantu penglihatan, dengan cara melakukan
beberapa pengujian singkat tentang jenis-jenis cahaya yang berpengaruh di
dalamnya. Saya kemudian melakukannya dan menemukan bahwa peri kelihatan berbeda
melalui kaca tersebut, seperti pohon yang terlihat berbeda. Tetapi mungkin
distorsi yang ada berkaitan dengan efek yang ditimbulkan pada penglihatan orang
biasa. Sekali lagi, peri tampak mungkin terlihat melalui kaca biasa, tetapi
kesulitan yang sama muncul disini : apakah cahaya yang suram itu berpengaruh
pada mata biasa ?
Saya hanya salah seorang dari anak-anak yang pernah
mengetahui tentang makhluk halus semenjak beberapa tahun terakhir, tetapi dalam
kasus saya – berhutang pada keberuntungan saya dan mungkin
keuntungan-keuntungan tertentu – pengetahuan ini tidak hanya telah telah
berlangsung lama tetapi juga telah melebar. Pembaca mungkin tahu kasus seperti
ini ; Saya juga pernah bertemu banyak anak-anak yang melihat dan banyak pula
orang dewasa yang masih ingat hari-hari ketika mereka memiliki kekuatan itu.
Tetapi tidak banyak yang berani untuk meningkatkan kemampuan indera mereka,
karena sering mereka merasa takut dianggap menjadi aneh atau ganjil. Banyak
orang tua yang memperlakukan anak-anaknya dengan menempatkan mereka pada posisi
untuk menghalangi dari masalah ini. Pemukulan karena perkataan bohong tidak
dianjurkan untuk memberikan pelajaran pada mereka lebih jauh lagi. Ini
menyebabkan anak merasa malu atas pengalaman cinta mereka.
Lebih jauh lagi, kita harus ingat bahwa keseluruhan
aktivitas untuk melihat peri adalah sebuah operasi yang sulit. Kekuatan untuk
melihat membutuhkan kondisi-kondisi hening dan damai; dan kemudian, makhluk
halus pada dasarnya agak pemalu seperti makhluk-makhluk liar lainnya dan harus
dijinakkan dengan menarik perhatiannya. Secara bersamaan, bahkan dibawah
keadaan yang sangat baik, khususnya disekeliling kota-kota, usaha tersebut
tidaklah mudah bagi yang tidak berpengalaman. Disamping itu mayoritas
permusuhan yang tak perlu, atau yang lainnya, keyakinan tetap yang menyatakan
hanya materi padat yang nyata, dan seseorang dapat mulai menyadari masalah yang
dihadapi dalam penglihatan anak-anak. Untunglah, banyak orang tua menjadi sadar
dalam memelihara kemampuan kreatif dan indera penglihatan yang lebih tinggi
bagi anak-anak mereka.
Selama masa anak-anak, relasi antara dua kerajaan lebih
dekat daripada masa-masa lainnya dalam hidup. Ini karena anak-anak lebih dekat
dengan alam gaib dari orang-orang lainnya. Mereka secara alami senang dan
secara spontan beraksi; mereka berinteraksi baik dengan alam; mereka juga agak
tidak bertanggungjawab, dengan kekhawatiran tentang makanan dan pakaian; dan
mereka mempunyai sebuah kemampuan luarbiasa untuk menemukan kesenangan, daya
pesona, dan kesukaan pada hal-hal kecil seperti sebutir kerikil atau sebuah
tempurung atau sebuah kotak kosong. Mereka juga memiliki ketertarikan yang
mendalam pada sesuatu yang muda dan sedang tumbuh, keingintahuan yang tidak ada
batasnya tentang segala sesuatu disekitarnya, tidak memiliki kesadaran atas
tradisi kelakuan konvensional atau moralitas, dan petualangan cinta, mengenakan
pakaian khusus, dan dongeng-dongeng tentang misteri dan imaginasi. Dalam banyak
cara anak-anak dekat kepada hal gaib dalam watak dan sifat mereka. Inilah
kenapa pada masa kanak-kanak pintu-pintu gerbang tersebut sering terbuka, dan
manusia dan dunia gaib benar-benar menjadi satu.
Meskipun makhluk halus telah tergantikan dalam imajinasi
anak-anak dengan fantasi-fantasi yang lebih modern, seperti makhluk dari
angkasa luar, mereka meninggalkan ingatan mendalam, kebutuhan naluriah manusia.
Rasa untuk persahabatan dan sekedar untuk pengetahuan belaka mereka mempunyai
akar keyakinan akan adanya makhluk halus, kesepian dan tidak terlihat bagi
kebanyakan orang, masih tertutup dalam tangan – seperti adanya, dengan
tangan-tangan jin diatas kulit yang tipis diantara dua dunia. Suara bel yang
jelas terdengar dari musik mereka dapat hampir terdengar. Keceriaan dan
kecantikan yang mereka wujudkan diatas kita dari setiap bagian padang rumput,
kayu, dan taman-taman. Langit dan lautan membawa kita ke melintasi pintu menuju
dunia mereka. Pada setiap sisi terdapat makhluk halus, dan oleh karena itu
setiap sudut membawa kasih sayang dan keceriaan.
Jika manusia dewasa mampu menanglap kembali kesederhanaan
dan arah tujuan anak-anak walaupun dalam skala kecil, mereka juga akan
mengenang kembali tanah keceriaan yang telah hilang dimana kerajaan manusia
kerdil berada, bagi makhluk halus hal itu adalah kegembiraan menjadi teman bagi
mereka, selalu mempercayai, dan penuh kebaikan.
Sumber : http://habaget.com/benarkah-peri-itu-ada/
Sumber : http://habaget.com/benarkah-peri-itu-ada/