Pohon beracun di dunia ini tentu sangat banyak dan sebagian
besar belum ditemukan keberadaannya. Beberapa dari pohon paling beracun
tersebut, admin anehdidunia.com mencoba merangkum pohon yang paling beracun
yang kami temukan dari beberapa sumber.
English Yew
English Yew (cemara Inggris) atau taxus baccata, adalah
salah satu pohon mematikan di muka bumi. Pohon yang hijau rimbun ini umum
ditemukan di Eropa. Oleh para ilmuwan cemara ini dianggap sebagai pohon aneh,
karena seluruh bagiannya sangat beracun kecuali kulit buahnya.
Karena racunnya memabukkan dan menyebabkan kelumpuhan,
pernah digunakan untuk proses aborsi yang umumnya berakhir dengan kematian.
Racun utamanya adalah taxine atau taxane dengan rumus molekul C20H36. Taxine
merupakan suatu alkaloid pemicu terjadinya serangan jantung. Racun tumbuhan ini
beraksi dengan cepat dan sampai saat ini belum ditemukan penawarnya. Struktur
Taxane seperti pada Gambar.
Pada manusia dosis mematikan dilaporkan antara 50 dan 100
gram. Kayu tumbuhan ini juga beracun. Beberapa pembuat busur dianggap telah
meninggal akibat penanganan kayu dalam kerajinan mereka.
Oleander
Oleander dengan nama Latin Nerium oleander adalah salah satu
tanaman yang juga mematikan. Tanaman ini juga diketahui populer sebagai tanaman
semak untuk hiasan. Banyak nama diberikan kepada bunga yang satu ini seperti
zakum (Turki), zaqqum (Arab), arali (Tamil), jia zhu tao (Cina), atau di
Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga mentega.
Sebutan ini tampaknya berasal dari kata “Olea” yang dalam
bahasa Latin bermakna oil atau berminyak. Mungkin agak kurang enak didengar
jika namanya menjadi “bunga minyak”, makanya disebut dengan bunga mentega.
Tanaman ini dikenal akan kemampuannya memproduksi minyak yang bisa memenuhi
lahan sekitar tempatnya tumbuh. Orang Sunda sendiri menyebutnya kere atau jure.
Hanya satu daun dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa
dan keracunan yang fatal bisa diakibatkan oleh kontak dengan rantingnya, bunga,
dan buahnya. Tanaman ini mengandung sejumlah jenis racun meskipun telah
dikeringkan, termasuk nerioside, rosagenin, oleandroside, saponins, dan cardiac
glycosides. zat-zat tersebut merupakan zat yang dapat menyebabkan perlambatan
denyut jantung dan gagal jantung.
Racun-racun tersebut terdapat pada semua bagian tanaman,
namun umumnya terkonsentrasi pada bagian getah yang tampilannya berwarna putih
seperti susu. Jika memapar kulit manusia, getah ini bisa menghalangi reseptor
luar kulit manusia sehingga menyebabkan kulit jadi kebas atau mati rasa.
Meski tanaman ini berasal dari daerah Mediterania dan Asia,
tapi saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia. Keracunan ini juga diketahui
juga umum terjadi pada kuda dan hewan ternak lainnya. Sekali menginfeksi,
oleander secara simultan menyerang sistem kesadaran, sistem syaraf jantung, dan
sistem pencernaan.
Cara pengobatan akibat keracunan Oleander ini adalah dengan
merangsang muntah (induced vomitting), pembilasan lambung (gastric lavage), dan
pemberian norit (activated charcoal). Permberian norit ini dimaksudkan untuk
mengikat zat beracun tersebut sehingga menjadi netral untuk dikeluarkan dari
tubuh. Cara yang perlu segera ditempuh, apabila perangsangan muntah tidak
berhasil dilakukan, adalah dengan pemberian digoxin immune fab, suatu obat
produksi dari GlaxoSmithKline.
Walaupun demikian, racun oleander tak mempan terhadap
beberapa jenis hewan invertebrata (hewan tak bertulang belakang). Hewan-hewan
tersebut menjadikan tanaman oleander sebagai sumber pakan mereka. Sebut saja
ulat bulu oranye oleander caterpillar dengan bulu-bulunya yang hitam dan tawon
oleander (Syntomeida epilais).
Keduanya termasuk kebal terhadap oleander dan bertahan hidup
dengan cara memakan bagian bubuk kayu di sekitar jaringan vena daun oleander
dan menghindari seratnya. Sementara kupu-kupu gagak atau common crow butterfly
(Euploea core) memodifikasi racun oleander untuk menjadikan tubuhnya tidak enak
atau tidak menyenangkan bagi para pemangsa, khususnya kelompok burung. Oleh
sebab itu perlu berhati-hati, dalam memilih madu, sebab madu lebah yang
mengisap nektar dari bunga Oleander ini juga beracun untuk dikonsumsi.
Water Hemlock
Water hemlock atau cikuta maculata dikenal sebagai tanaman
paling mematikan di Amerika Utara dan Eropa. Bunga, batang dan akar tanaman ini
mengandung suatu senyawa yang beracun disebut cicutoxin dan sebagian besarnya
terkonsentrasi diakar.
Walaupun dalam jumlah sedikit cicutoxin dapat menyebabkan
kejang-kejang kemudian diikuti dengan kematian jika tubuh tidak mampu bertahan
lagi. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan atau fibrilasi
ventrikel dan dapat terjadi hanya beberapa jam setelah konsumsi.
Satu sampai dua gigitan akar tanaman sudah dapat menyebabkan
kematian. Hal ini disebabkan akar tanaman ini menyerupai lobak atau termasuk
tanaman jenis umbi-umbian sehingga sering salah dikonsumsi ole manusia. Tanaman
ini, bukan hanya berbahaya bagi manusia tetapi pada hewan juga misalnya sapi.
Water hemblock adalah tanaman tahunan yang tumbuh didaerah
berair dengan tinggi hingga 2,5 meter (8,2 kaki), memiliki bunga khas hijau
atau putih kecil disusun dalam bentuk payung (umbel). Hingga saat ini belum ada
obat penawar khusus untuk keracunan air hemlock dan pengobatan terutama terdiri
dari perawatan suportif.
Manchineel
Mungkin inilah pohon paling beracun di dunia. Sebuah pohon
bernama Manchineel diakui sebagai pohon paling beracun di dunia oleh Guiness
Records. Saking berbahayanya, pohon ini diberi papan peringatan yang mencolok
agar orang tidak mendekat.
Manchineel mengandung racun dalam berbagai level sehingga
dihimbau untuk menjaga jarak degan pohon itu. Buahnya mirip apel kecil, tapi
hanya menggigitnya satu kali Anda bisa masuk UGD. Tak heran buah itu dinamai
manzanita de la muerte alias buah kematian oleh Christopher Columbus.
Nicola H Strickland, konsultan radiologi, pernah menjadi
korban racun pada buahnya yang ternyata rasanya manis. "Lama-lama ada rasa
pedas aneh di mulut yang berkembang menjadi terbakar seperti tenggorokan
dirobek dan sesak nafas," tuturnya. Efeknya bertahan 2 jam yang membuatnya
tidak bisa menelan apapun dan butuh 8 jam untuk reda kembali ke normal.
Tak hanya buah, getah putih susu pada batangnya juga sangat
beracun yang setetesnya saja bisa menyebabkan kulit lecet, dermatitis, bengkak
atau luka bakar. Banyak traveller yang mengalaminya saat berteduh dari hujan di
bawah Manchineel karena tidak tahu bahayanya. Getah dari batang yang terbawa
tetesan hujan pun juga menyebabkan luka.
Manchineel berwana hijau terang, daun oval dan dapat tumbuh
setinggi 50 kaki serta menggunakan buah yang manis sebagai jebakan. Jenis ini
biasanya tumbuh di Bahama, Florida dan Karibia. Asap dari bagian Manchineel
yang terbakar bahkan juga bisa menyebabkan kebutaan sementara hingga permanen.
Sumber : http://www.anehdidunia.com/2014/01/pohon-paling-beracun-di-dunia.html


