Hallooo...
selamat
malam semuaaa... apa kabar kalian hari ini? nggak ada yang jawab nih?
yasudahlah saya sendiri yang menjawab dalam hati ahahha.
Dari judul
postingan pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan penyakit tersebut,
penyakit yang terlihat sepele / kecil mungkin bisa mengakibatkan dampak
(negatif) yang besar bagi kesehatan tubuh.
Siapa yang
pernah cacingan? hayoo ngaku...... saya ngaku deh saya pernah tapi itu dulu
sihh pas masih kecil , masih belom bisa ngejaga makanan dan kebersihan dll.
Yasudah
deh daripada basa basi terus mending langsung aja ngebahas tentang
penyakit"cacing-an" dan saya pun sudah mencari artikel di internet
mengenai penyakit tersebut.
Cacingan
merupakan penyakit endemik dan kronik dengan pravalensi tinggi. Penyakit itu
memang tidak mematikan, namun dapat menggeroti kesehatan dan menurunkan mutu
sumber daya manusia.
Ada 3
jenis cacing yang hidup dan berkembang biak sebagai parasit didalam tubuh
manusia seperti cacing gelang hidup, dengan mengisap sari makanan, cacing
cambuk selain mengisap makanan juga mengisap darah, sedangkan cacing tambang
hidup dengan mengisap darah saja, sehingga penderita cacingan akan kurus, dan
kurang gizi, pada gilirannya menjadi mudah lelah, malas belajar, daya tangkap
menurun bahkan mengalami gangguan pencernaan (diare) yang berujung pada
rendahnya mutu sumber daya manusia dan merosotnya praduktivitas.
Di
Indonesia, setiap tahun lebih dari 3.500.000 anak-anak dibahwah umur tiga tahun
diserang oleh berbagai jenis penyakit perut dengan jumlah kematian sekitar
105.000 orang. Jumlah tersebut akan meningkat lebih banyak pada daerah/tempat
yang keadaan sanitasi lingkungannya berada pada tingkat yang rendah ini
misalnya kita dapati pada daerah perkampungan padat dengan selokan,
perkarangan, dan tempat-tempat MCK nya tidak teratur dan tidak terpelihara
sebagaimana mestinya (Unus Suriawiria, 2000). Penyakit infeksi kecacingan atau
bisa pula disebut dengan penyakit cacingan sangat berkait erat dengan masalah
hygiene dan sanitasi lingkungan. Di Indonesia masih banyak bertumbuh subur
penyakit cacing penyebabnya adalah hygiene perorangan sebagian masyarakat masih
kurang. Kebanyakan penyakit cacing ditularkan melalui tangan yang kotor. Kuku
jemari tangan yang kotor dan panjang sering terselipi telur cacing anak sering
bermain tanah. Orang dewasa bekerja di kebun, disawah atau paya (Hendrawan
Nadesul, 2000). Untuk propinsi Sulawesi Tenggara Prevalensi kecacingan hasil
survey tahun 2000 adalah 40,01%, untuk Kabupaten Kendari yaitu sebesar 31,12%,
Kecamatan Landono 32,01% .berbagai upaya telah dilakukan di propinsi Sulawesi
Tenggara dalam menanggulangi infeksi kecacingan antara lain melalui penyuluhan,
namun hasilnya belum menggembirakan.
Pada tahun
2001, Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Kesehatan Kota telah menetapkan
targer group (sasaran) program pembangunan dibidang kesehatan yang ditetapkan
dalam Rencana Strategi (Renstra) pembagunan kesehatan Kota Kendari tahun
2001-2005 yaitu upaya pemberantasan penyakit cacing dan menurunkan prevalensi
dan intensitas penyakit cacing 30% tahun 2001 menjadi 27 % tahun 2002 (Renstra
pembangunan kesehatan Kota Kendari tahun 2001-2002).
Sementara
berdasarkan data profil kesehatan Kota Kendari jumlah penderita cacing tahun
2001 sebanyak 432 orang dan tahun 2002 menjadi 467, dari data tersebut dapatlah
diketahui bahwa terjadi pertambahan jumlah penderita sebanyak 35 orang atau 7%
(Profil Kes. Kota Kendari tahun 2001 dan 2002). Menurut data profil Puskemas
Mata Tahun 2002 penderita penyakit kecacingan berjumlah 205 orang anak dari
jumlah tersebut terdapat 85 orang anak atau 34 % yang berdomisili di Kelurahan
Mangga Dua.
kalo di
baca - baca dari artikel tersebut ternyata masih banyak penduduk Indonesia yang
masih terjangkit penyakit cacingan dari mulai faktor luar yaitu lingkungan yang
kurang bersih, tidak teratur, tidak terpelihara dll serta dari faktor dalam
yaitu imun / kekebalan dari prinadi masing - masing.
so....
dengan membaca artikel ini kita dapat memahami pentingnaya menjaga lingkungan
sendiri agar tidak mudah untuk terjangkin penyakit.
Terima
kasih atas waktunya untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat :)
Sumber :
http://jaringskripsi.wordpress.com/tag/cacingan/