RENTETAN KONTROVERSI BARBIE
![]() |
| Barbie Blonde |
Sejak dirilis hingga hari ini, boneka Barbie tidak
henti-hentinya menuai kontroversi, kecaman dan cemoohan. Berikut ini adalah
catatan lengkap kontroversi yang terjadi seputar boneka Barbie, sejak saat
perilisannya hingga hari ini :
Tahun 1960, Barbie mendapat kecaman dan dikritik karena
wujudnya yang menampilkan “bentuk tubuh impian kaum wanita”, sehingga mendorong
para wanita masa itu untuk membentuk tubuh mereka seperti Barbie. Akibatnya,
penderita Anorexia di masa itu meningkat tajam. Dari sinilah muncul ungkapan
“Barbie Syndrome”, yaitu ungkapan terhadap kondisi para wanita yang ingin
memiliki tubuh “sesempurna” Barbie.
Tahun 1985, Mattel merilis produk Barbie bernama “Heart
Family Midge”,yaitu boneka yang perutnya bisa dibuka. Di dalam perut Barbie itu,
kita dapat melihat fetus (bayi yang siap lahir) dalam bentuk sempurna. Tujuan
perilisan boneka itu adalah untuk menjelaskan proses melahirkan bayi dan
merupakan alat edukasi bagi anak-anak. Walau demikian, produk yang dibuat dalam
bentuk yang cukup “mengerikan” ini, membuat orang tua anak-anak gerah dan
protes pada Mattel. Tidak lama setelah itu, produk ini akhirnya ditarik dari
peredarannya.
Tahun 1992, Mattel merilis koleksi Barbie Remaja bernama
Teen Talk Barbie, di mana masing-masing boneka dapat berbicara beberapa kalimat
(dan masing-masing boneka mengucapkan kalimat yang berbeda-beda). Dari sekian
banyak boneka yang dirilis, Barbie yang mengucapkan “Math Class is tough!”
mendapat kecaman dari American Association of University Women, karena dianggap
mendorong kaum wanita muda untuk memusuhi pelajaran Matematika. Bulan Oktober
1992, Mattel secara resmi menarik semua boneka Barbie yang mengucapkan kalimat
tersebut.
Tahun 1993, boneka Barbie menjadi subjek parodi yang cukup
menggemparkan dan mengejutkan para orang tua. Adalah grup bernama Barbie
Liberation Organization (BLO) – sebuah grup yang terdiri dari remaja iseng –
yang memasukkan “voice box” boneka GI Joe ke dalam boneka Barbie, kemudian
secara diam-diam memasukkan boneka itu ke rak-rak pajangan di berbagai toko
mainan yang menjual Barbie. Dan ketika ada anak yang membeli mainan Barbie itu,
dan secara tidak sengaja menekan “voice box”, akan muncul ucapan dari boneka
itu, seperti “Eat lead, Cobra” atau “Vengeance is mine!”. Aksi ini sempat
meresahkan para orang tua dan penjualan Barbie sempat merosot kala itu. Namun
tindakan ini dengan cepat tertangani.
Tahun 1997, Mattel bekerja sama dengan Nabisco meluncurkan
Barbie dan Oreo Cookies yang mereka namai “Oreo Fun Barbie”. Untuk penjualannya,
Mattel mengeluarkan Barbie dengan versi berkulit putih dan berkulit hitam. Saat
boneka berkulit hitam dirilis, kecaman dan protes muncul dari komunitas
Afro-America. Mereka menganggap boneka itu menghina kaum Afro-Amerika karena
memunculkan makna “hitam di luar, putih di dalam”. Untuk menghindari isu rasial
tersebut, Mattel akhirnya memutuskan untuk menarik Barbie berkulit hitam dari
pasar.
Pada tahun 1997 pula, grop musik Aqua merilis lagu berjudul
Barbie Girl. Lagu ini mendapat kritikan karena memuat lirik “You can Brush My
Hair / Undress me anywhere”. Lirik ini dinilai sangat vulgar dan sangat tidak
pantas menggambarkan boneka Barbie yang merupakan mainan anak-anak.Pada tanggal
11 September 1997, Mattel melaporkan lagu ini dan membawanya ke pengadilan.
Namun pada bulan Juli 2002, pengadilan memenangkan grup Aqua dan MCA Records –
sebagai produser Aqua – karena lagu mereka tersebut tergolong lagu parodi, dan
dilindungi oleh Amendemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat.
Awal tahun 2000, para orang tua dikejutkan dengan munculnya
koleksi Lingerie Barbie yang menampilkan sosok Barbie yang mengenakan pakaian
dalam yang super seksi. Polemik dan kontroversi merebak saat itu. Menanggapi
keluhan orang tua kala itu, Mattel menjelaskan bahwa Lingerie Barbie adalah
koleksi Barbie yang ditujukan untuk kalangan dewasa dan memang tidak dijual
untuk anak-anak.
Bulan September 2003, Saudi Arabia melarang penjualan boneka
Barbie ke negara mereka karena mereka menilai boneka tersebut tidak sejalan dengan
ajaran agama di negara mereka. Di negara Arab sendiri saat itu beredar boneka
Fulla yang bentuknya menyerupai Barbie, namun dengan dandanan dan pakaian yang
lebih bisa diterima negara tersebut. Sementara itu, di Iran juga terdapat
boneka Sara dan Dara yang juga memiliki kesamaan fisik dan penampilan dengan
Barbie dengan pakaian yang jauh lebih “sopan”.
Bulan Juli 2008, Mattel merilis koleksi Black Canary Barbie,
yang langsung disambut dengan protes dari kalangan Keluarga Kristen. Barbie
tersebut mengenakan pakaian hitam, dengan stocking jala, sepatu boot hitam
(yang identik dengan sepatu wanita PSK) serta jaket hitam tebal, mewakiliki
subkultur Seks S&M (Sado & Masochism). Black Canary sendiri adalah
karakter dari DC Comic yang juga salah satu anggota Justice League. Walau
mengalami protes yang cukup hebat, koleksi ini tidak pernah ditarik dari
peredaran.
Dalam rangka memperingati ulang tahun Barbie yang ke-50,
pada tahun 2009, Mattel merilis serangkaian seri Barbie berstiker tato di
lengannya. Tato tersebut dapat dilepas dan ditempelkan di tempat lain.
Perilisan seri Barbie ini memunculkan polemik dan perdebatan yang sengit,
terutama di kalangan orang tua, pemuka agama, hingga pejabat pemerintah Amerika
Serikat. Banyak kalangan menilai Barbie bertato akan memberikan ide bagi para
remaja puteri untuk memiliki tato di tubuhnya. Sejauh ini, tato masih dinilai
sebagian keluarga Amerika sebagai simbol perlawanan dan pemberontakan. Sepuluh
tahun silam, tahun 1999, Mattel pun pernah merilis boneka Barbie dengan tato
permanen bergambar kupu-kupu di perutnya, dan mendapatkan respon serupa. Waktu
itu, Mattel setuju untuk menarik boneka tersebut dari pasar. Namun kali ini,
Mattel menolak menarik Barbie bertato itu, karena boneka Barbie bertato
temporer memiliki nilai edukasi dan mengajarkan anak-anak untuk berkreasi dan
kreatif.
Maret 2010, Wal-Mart membuat keputusan yang sangat
mengejutkan saat menurunkan harga jual boneka Ballerina Barbie berkulit hitam
dari US$ 5.93 menjadi US$ 2. Sedangkan boneka sejenis namun berkulit putih
dijual dengan harga tetap. Wal-Mart beralasan, bahwa Barbie berkulit hitam
sangat sulit dijual dan mereka tidak mungkin menyimpan boneka itu terlalu lama
di gudang. Walau demikian, strategi marketing Wal-Mart tersebut dinilai sangat
berpotensi menimbulkan isu rasis, sehingga dikecam oleh Harlem Activist. Tidak
ada berita lanjutan, apakah Wal-Mart tetap bersikukuh menjual Barbie itu dengan
harga diskon atau mengembalikan harga jual ke angka semula.
Bulan Mei 2010, Mattel merilis koleksi boneka Barbie yang
terdiri dari 12 figur yang disebut sebagai “Barbie Back to Basics”. Kesemua
figur mengenakan pakaian berwarna hitam, dengan dandanan yang terbilang cukup
ekstrim. Pasca perilisan boneka itu, beragam kontroversi dan cercaan muncul,
terutama menyangkut pakaian yang dikenakan semua figur yang menggunakan rok
mini dengan dandanan yang sangat “bitchie”. Selain itu, payudara beberapa figur
Barbie tersebut dibuat dengan bentuk bulat sempurna dan nyaris menyembul keluar
dari pakaian mereka. Karena itulah, koleksi Barbie yang dijual dengan harga US$
19.99 / set ini dikenal pula dengan sebutan “Busty Barbie”.
Sumber : http://www.beritaunik.net/unik-aneh/fakta-unik-dan-sejarah-boneka-barbie.html




