Hello

Hello! Comments Pictures

11 May 2014

Peri - Part 2

Masih dapatkah orang dewasa belajar untuk melihat makhluk halus ?

   Muncul pertanyaan mengapa orang dewasa tidak bisa melihat makhluk halus. Saya beranggapan bagian dari jawabannya adalah karena tidak seorangpun mencoba setelah perkembangan UP mereka, atau bahkan pada masa kanak-kanak untuk masalah tersebut, dan inti dari jawaban tersebut adalah orang-orang yang tahu bahwa makhluk halus itu ada tidak pernah berusaha agar bisa melihat mereka dalam cara yang benar.

   Sejauh yang saya ketahui tentang peri. Saya bisa melihat mereka dengan mata telanjang ,tetapi saya tidak bisa menutup mata saya saat itu juga, seperti sesuatu yang tidak perlu, dan untuk hal lainnya, ketika pandangas clairvoyant telah membawa makhluk halus dalam lingkupnya, biasanya pandangan sangat membantu untuk mengamati lebih detail. Dan banyak peri begitu dekat untuk dapat dilihat dengan pandangan biasa sehingga lebih mudah untuk mempelajarinya. Hanya cahaya pendek yang mereka pancarkan atau reflek (bagi mereka merupakan cahaya berkilauan) saya tidak tahu, karena saya bukanlah seorang ahli ilmu fisika, dan bahkan saya tetap tidak mengetahuinya andaikata saya seorang ahli fisika, dimanakah ada peralatan-peralatan yang dapat digunakan untuk mempelajari sesuatu yang serba halus?

  Seorang teman yang scientist menyarankan untuk melihat peri dengan atau tanpa menggunakan kaca bantu penglihatan, dengan cara melakukan beberapa pengujian singkat tentang jenis-jenis cahaya yang berpengaruh di dalamnya. Saya kemudian melakukannya dan menemukan bahwa peri kelihatan berbeda melalui kaca tersebut, seperti pohon yang terlihat berbeda. Tetapi mungkin distorsi yang ada berkaitan dengan efek yang ditimbulkan pada penglihatan orang biasa. Sekali lagi, peri tampak mungkin terlihat melalui kaca biasa, tetapi kesulitan yang sama muncul disini : apakah cahaya yang suram itu berpengaruh pada mata biasa ?

   Saya hanya salah seorang dari anak-anak yang pernah mengetahui tentang makhluk halus semenjak beberapa tahun terakhir, tetapi dalam kasus saya – berhutang pada keberuntungan saya dan mungkin keuntungan-keuntungan tertentu – pengetahuan ini tidak hanya telah telah berlangsung lama tetapi juga telah melebar. Pembaca mungkin tahu kasus seperti ini ; Saya juga pernah bertemu banyak anak-anak yang melihat dan banyak pula orang dewasa yang masih ingat hari-hari ketika mereka memiliki kekuatan itu. Tetapi tidak banyak yang berani untuk meningkatkan kemampuan indera mereka, karena sering mereka merasa takut dianggap menjadi aneh atau ganjil. Banyak orang tua yang memperlakukan anak-anaknya dengan menempatkan mereka pada posisi untuk menghalangi dari masalah ini. Pemukulan karena perkataan bohong tidak dianjurkan untuk memberikan pelajaran pada mereka lebih jauh lagi. Ini menyebabkan anak merasa malu atas pengalaman cinta mereka.

   Lebih jauh lagi, kita harus ingat bahwa keseluruhan aktivitas untuk melihat peri adalah sebuah operasi yang sulit. Kekuatan untuk melihat membutuhkan kondisi-kondisi hening dan damai; dan kemudian, makhluk halus pada dasarnya agak pemalu seperti makhluk-makhluk liar lainnya dan harus dijinakkan dengan menarik perhatiannya. Secara bersamaan, bahkan dibawah keadaan yang sangat baik, khususnya disekeliling kota-kota, usaha tersebut tidaklah mudah bagi yang tidak berpengalaman. Disamping itu mayoritas permusuhan yang tak perlu, atau yang lainnya, keyakinan tetap yang menyatakan hanya materi padat yang nyata, dan seseorang dapat mulai menyadari masalah yang dihadapi dalam penglihatan anak-anak. Untunglah, banyak orang tua menjadi sadar dalam memelihara kemampuan kreatif dan indera penglihatan yang lebih tinggi bagi anak-anak mereka.

   Selama masa anak-anak, relasi antara dua kerajaan lebih dekat daripada masa-masa lainnya dalam hidup. Ini karena anak-anak lebih dekat dengan alam gaib dari orang-orang lainnya. Mereka secara alami senang dan secara spontan beraksi; mereka berinteraksi baik dengan alam; mereka juga agak tidak bertanggungjawab, dengan kekhawatiran tentang makanan dan pakaian; dan mereka mempunyai sebuah kemampuan luarbiasa untuk menemukan kesenangan, daya pesona, dan kesukaan pada hal-hal kecil seperti sebutir kerikil atau sebuah tempurung atau sebuah kotak kosong. Mereka juga memiliki ketertarikan yang mendalam pada sesuatu yang muda dan sedang tumbuh, keingintahuan yang tidak ada batasnya tentang segala sesuatu disekitarnya, tidak memiliki kesadaran atas tradisi kelakuan konvensional atau moralitas, dan petualangan cinta, mengenakan pakaian khusus, dan dongeng-dongeng tentang misteri dan imaginasi. Dalam banyak cara anak-anak dekat kepada hal gaib dalam watak dan sifat mereka. Inilah kenapa pada masa kanak-kanak pintu-pintu gerbang tersebut sering terbuka, dan manusia dan dunia gaib benar-benar menjadi satu.

   Meskipun makhluk halus telah tergantikan dalam imajinasi anak-anak dengan fantasi-fantasi yang lebih modern, seperti makhluk dari angkasa luar, mereka meninggalkan ingatan mendalam, kebutuhan naluriah manusia. Rasa untuk persahabatan dan sekedar untuk pengetahuan belaka mereka mempunyai akar keyakinan akan adanya makhluk halus, kesepian dan tidak terlihat bagi kebanyakan orang, masih tertutup dalam tangan – seperti adanya, dengan tangan-tangan jin diatas kulit yang tipis diantara dua dunia. Suara bel yang jelas terdengar dari musik mereka dapat hampir terdengar. Keceriaan dan kecantikan yang mereka wujudkan diatas kita dari setiap bagian padang rumput, kayu, dan taman-taman. Langit dan lautan membawa kita ke melintasi pintu menuju dunia mereka. Pada setiap sisi terdapat makhluk halus, dan oleh karena itu setiap sudut membawa kasih sayang dan keceriaan.


  Jika manusia dewasa mampu menanglap kembali kesederhanaan dan arah tujuan anak-anak walaupun dalam skala kecil, mereka juga akan mengenang kembali tanah keceriaan yang telah hilang dimana kerajaan manusia kerdil berada, bagi makhluk halus hal itu adalah kegembiraan menjadi teman bagi mereka, selalu mempercayai, dan penuh kebaikan.




Sumber : http://habaget.com/benarkah-peri-itu-ada/

No comments:

Post a Comment