Hello

Hello! Comments Pictures

6 June 2014

Berpikir Positif

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik. Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, “Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini.” Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, “Kikir betul orang itu.” Tetapi Pygmalion berkata, “Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu”. Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, “Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya.”

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.


Kawan-kawan Pygmalion berkata, “Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu.”

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani. Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif. Misalnya, Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.

Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.



Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion. Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif. Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes. Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain. Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, “Barangkali ia sedang mencoba membujuk,” atau kita mengomel, “Ah, hadiahnya cuma barang murah.” Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri.Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, “Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita.”


Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai. Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.


Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan. Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.








Sumber : http://www.beritaunik.net/renungan/hukum-berpikir-positif-dalam-kehidupan.html

5 June 2014

Multimedia Design for Mobile Application

Di zaman yang serbah canggih ini tidak memungkinkan seseorang untuk tidak mempunyai gadget. Mulai dari kalangan anak - anak hingga orang dewasa pun mempunyai gadget. Gadget mempunyai banyak jenis dan tipe. Pada zaman sekarang, gadget yang lagi booming adalah android dan ios. Dan pastinya kalian punya salah satu dari itu.

Nah, hari ini saya ingin membahas materi sismul tentang Multimedia Design For Mobile Aplication.

Tipe Aplikasi Mobile :

  • SMS
  • Mobile Websites
  • Mobile Web Widgets
  • Mobile Web Application
  • Native Applications
  • Games
3 Mobile Design Issues :
  1. Context
  2. Layout
  3. Typography

CONTEXT
  • WHO : Apa yang anda tahu tentang pengguna?
  • WHAT : Apa situasi yang membuat pengguna mengerti ?
  • WHEN : Lama waktu luang? Waktu sibuk?
  • WHERE : Publik atau swasta? Luar atau dalam? Siang atau malam?
  • WHY : Apa nilai yang akan mereka peroleh dari konten atau layanan dalam situasi mereka saat ini?
  • HOW : Ditangan atau saku? Terbuka atau tertutup? Potrait atau Landscape?
LAYOUT
Perangkat berbeda --> Resolusi berbeda --> Layout berbeda


TYPOGRAPHY
Teks dapat di berikan dengan cara yang berbeda pada layar ponsel

Safe Fonts



Mobile-Supported Audio Formats


Mobile-Supported Video Formats



Mobile-Supported Image Formats






4 June 2014

Kanker ??

Haiii.. bloggers..
Apa kabarnya nih? hari ini saya ingin membahas tentang salah satu dari penyakit paling berbahaya.
eemmm.. saya akan membahas tentang kanker. Sebelum bahas lebih lanjut, tahun lalu Oom saya meninggal karena terserang kanker dan belum beberapa lama ini , ibu dari temen kuliah saya juga meninggal karena terserang penyakit kanker paru - paru.

Nah, untuk lebih lanjut saya akan membahas apa itu kanker dan proses terjadinya.

Kanker adalah penyakit yang ditakuti karena keganasannya. Namun, kanker bukanlah penyakit yang terjadi dalam waktu singkat. Perlu proses yang cukup panjang untuk merubah sel normal menjadi sel kanker. Dengan mengetahui proses pembentukannya dan faktor-faktor yang memicunya, diharapkan kamu bisa melakukan pencegahan.

Tubuh kita terdiri badan dan anggota badan yang dihubungkan oleh pembuluh-pembuluh darah dan pembuluh limfa. Anggota badan tersusun dari sel-sel yang berukuran sangat kecil ( seperseratus mili meter ), yang memiliki bentuk hampir sama, namun memiliki fungsi yang berbeda.

Seperti sel darah putih, yang berfungsi melawan kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah merah, berfungsi mengangkut oksigen dalam darah. Keping darah berfungsi untuk membekukan darah supaya tidak terjadi pendarahan.

Didalam sel terdapat organel yang salah satunya, adalah inti sel yang berisi gen atau DNA. DNA adalah materi genetika yang dikenal sebagai pembawa sifat keturunan. Kanker berasal dari satu sel gen yang mengalami kerusakan.

Sel gen yang mengalami kerusakan dapat menjadi liar dan berkembang tanpa henti, sehingga dari satu sel menjadi jutaan sel dan membentuk jaringan baru. Jaringan baru itu disebut tumor atau kanker.

Gen dalam sel ada yang disebut gen kanker ( oncogen ), gen penekan tumor ( tumor suppressor gen ), dan gen yang bertugas memperbaiki gen yang rusak, yaitu repair gen. Bila salah satu dari gen tersebut mengalami kerusakan, maka bisa menjadi kanker.

Kerusakan pada materi gen atau biasa disebut sebagai mutasi gen dapat terjadi melalui beberapa cara, baik internal maupun eksternal.


Faktor Internal

Terjadi kesalahan replikasi pada saat sel-sel yang mati diganti oleh sel yang baru.

Merupakan kesalahan genetika yang diturunkan dari orang tua. Kesalahan ini biasanya mengakibatkan kanker pada usia dini.

Bila seorang ibu mengidap kanker payudara, tidak serta merta semua anak gadisnya akan mengalami hal yang sama, karena sel yang mengalami kesalahan genetik harus mengalami kerusakan lebih dulu sebelum berubah menjadi sel kanker. Hanya saja individu pembawa sel genetika yang salah, memang lebih beresiko terkena kanker daripada yang tidak memiliki mutasi gen yang salah.

Faktor mutasi gen secara internal, tidak dapat dicegah namun faktor eksternal dapat dicegah. Menurut WHO, 10% – 15% kanker, disebabkan oleh faktor internal dan 85%, disebabkan oleh faktor eksternal. Jadi, sekalipun tidak 100%, sebenarnya kanker dapat kita cegah atau hindari dangan menghindari faktor eksternal.


Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang dapat merusak gen adalah virus, polusi udara, makanan, radiasi, dan berasal dari bahan kimia, baik bahan kimia yang ditambahkan pada makanan, maupun bahan kimia yang berasal dari polusi.

Bahan kimia yang ditambahkan dalam makanan, seperti pengawet dan pewarna makanan.

Cara memasak juga dapat mengubah makanan menjadi senyawa kimia yang berbahaya. Daging atau ikan yang dipanggang hingga gosong, mengandung zat kimia seperti benzo-a-piren, amin heterosoklik, dioxin, dll.

Kuman yang hidup dalam makanan juga dapat menyebarkan racun, misalnya racun aflatoksin pada kacang-kacangan, sangat erat hubungannya dengan kanker hati.

Makin sering tubuh terserang virus makin besar kemungkinan sel normal menjadi sel kanker.


Proses detoksifikasi yang dilakukan oleh tubuh, dalam prosesnya sering menghasilkan senyawa yang lebih berbahaya bagi tubuh, yaitu senyawa yang bersifat radikal atau korsinogenik. Zat korsinogenik dapat menyebabkan kerusakan pada sel.





Sumber : http://www.beritaunik.net/unik-aneh/proses-terjadinya-tumor-atau-kanker.html

3 June 2014

Running Man!! jjang!!

ANNYEONG......



What a wonderful day. Kemarin sore saya menghadiri acara Asian Dream Cup. Asian Dream Cup ini adalah ajang pertandingan sepak bola yang di adakan oleh negara Korea. Acara ini di selenggarakan untuk mengikat tali persaudaraan antar negara. Sudah banyak negara - negara di Asia yang ikut Asian Dream Cup. Contohnya China, Thailand, Vietnam, dll. Dan kebetulan tahun 2014 ini di selenggarakan di Indonesia. Yang lebih bikin saya senang adalah, Asian Dream Cup ini bekerja sama dengan Running Man. Dan otomatis Running Man datang ke Indonesia.

Berhubung saya sangat ngefans dengan seluruh anggota Running Man, jadi saya putuskan untuk ikut menonton di GBK. Seneng banget rasanya melihat mereka. Mereka tak beda jauh dengan yang di tv. Beda sama artis Indonesia, di tv cakep / cantik tapi kalau ketemu langsung aslinya malah jelek.

Tapi sangat di sayangkan saya tidak bisa berfoto bareng atau meminta tanda tangan karena selesai pertandingan mereka langsung menuju ruangan konferensi pers lalu pulang ke hotel. 
Running Man beserta Park Ji Sung and friends datang ke Indonesia selain untuk menghadiri Asian Dream Cup, Running Man juga sekalian syuting. Mereka tiba di Indonesia pada tanggal 1 juni 2014. Tadinya, akan di adakan konferensi pers begitu mereka tiba di Indonesia dan akan di tayangkan live di RCTI. Tapi apa daya, acara tersebut di batalkan karena pesawat yang akan mereka tumpangi delay. Eeemm.. tetap di adakan training day sih, tapi gak di siarin secara langsung.

Kemarin, tanggal 2 juni 2014, Asian Dream Cup diselenggarakan di GBK. Nah , Running Man berpartisipasi di dalamnya. Mereka juga ikut bermain melawan Tim Indonesia. Sebelum pertandingan di mulai, para anggota Running Man melakukan pemanasan di lapangan. For the first time, saya melihat mereka secara langsung di depan mata saya. Mereka sangat ramah terhadap fans - fansnya (fansnya banyak banget lohhhh). Kenapa saya bilang ramah? Karena kami semua para fans yang hadir ketika meneriaki nama mereka satu - satu, mereka membungkukkan badan. Di Korea jika kita membungkukkan badan itu artinya memberi salam. Para anggota Running Man berkali - kali saat membungkukkan badan, itu sebabnya saya bilang mereka ramah kepada fansnya.

Setelah pertandingan berakhir, acara di tutup dengan anggota girl band yang tentunya juga dari Korea, yaitu Crayon Pop. Tau mereka? itu loh yang kalau nyanyi selalu pake helm atau slayer sebagai penutup kepala. Hahaha. Setelah para pemain bola saling besalaman, anggota Running Man dan Park Ji Sung and friends memasuki ruangan untuk di wawancara. Tak berapa lama, anggota Running Man pulang ke hotel di susul dengan pemain bola dari Korea. Oh iya, sebelumnya Indonesia menang loh melawan Korea, skornya 3-2 hehe.

Nah , pada hari ini anggota Running Man melanjutkan syutingnya. Mereka syuting di Taman Safari. Btw, denger - denger sih mereka mengambil tema Piala Dunia. Tapi rada bingung kenapa syutingnya di Taman Safari. Eeemmm, mungkin ga ada tempat lain lagi kali yah. Hehehe. Ohiyaa katanya sih Running Man juga syuting di Mall Lotte Mart. Tapi gak tau jadi apa ngga. Perjalan mereka dari Jakarta - Taman Safari menggunakan helikopter begitu juga pulangnya. Hal ini di karenakan mereka menghindari macet. Tau sendiri kan macetnya kayak apa kota Jakarta? . 

Selesai syuting di Taman Safari, sepertinya mereka langsung pulang atau syuting lagi di Lotte saya kurang tau. Yang pasti mereka kembali ke Korea pada pukul 11 malam. Selepas itu beberapa anggota Running Man meng-update poto mereka melalui instagram dan twitter saat di bandara. Mereka mengatakan kalo mereka cinta Indonesia. Hehehe. Saya berharap mereka datang kembali ke Indonesia, dan saya bisa berpoto bersama mereka. Saya juga punya cita - cita ke Korea dan bertemu artis dan aktor Korea. Hahahaha. emmm.. Btw, nggak sabar menunggu episode Running Man yang syuting di Indonesia. Hihihii.

Sekian cerita dari saya!! DON'T WALK, RUN!!

2 June 2014

Album Coldplay

Ketika mendengarkan nomor pembuka, “Always in My Head”, yang musiknya mendayu-dayu dengan lirik soal seseorang yang belum bisa move on, saya sempat skeptis. Apakah isi album Ghost Stories milik grup musik asal Inggris ini akan seperti lagu itu semua?

Dalam hal lirik lagu, sebagian besar lagu-lagu yang ada dalam album yang diproduseri Coldplay, Paul Epworth, Daniel Green, dan Rik Simpson ini memang mengusung kata-kata yang penuh kesenduan, bahkan cenderung agak mengibakan.

Dari satu lagu ke lagu lain, saya seperti mendengarkan secara lengkap curhat seseorang yang baru saja patah hati. Mulai dari tahap masih belum bisa move on atau berpaling ke lain hati dan tetap berharap kehadiran kembali sang kekasih hingga pada titik di mana perpisahaan itu sudah mulai bisa diterima sebagai kenyataan. Kalau sudah begitu, sulit untuk tidak mengaitkannya dengan Chris Martin, sang vokalis, dan status pernikahannya yang berakhir beberapa bulan lalu.

Sebenarnya, mengusung tembang bersuasana muram dan galau bukan hal baru bagi Guy Berryman (pemain bas), Jonny Buckland (gitaris), Will Champion (drumer), Chris Martin (vokalis), dan Phil Harvey (manajer). Namun kali ini rasanya kadarnya lebih kental. Coba deh perhatikan lirik dari lagu-lagu macam “Magic”, “True Love”, “Another’s Arms”, “Oceans”, dan “O”. Bahkan “Ink” yang iramanya cukup dinamis pun demikian.

Saya sampai menduga, jangan-jangan gambar sampul album karya Mila Fürstová itu sebenarnya bukanlah sayap, melainkan bentuk hati yang terbelah menjadi dua.

Di sini lain, meskipun kegalauan menyelimuti album ini sangat erat, namun Coldplay tetap mencoba bereksperimen dengan musik mereka. Kali ini ada sejumlah terobosan yang mungkin bisa membuat sebagian orang merasa pangling.

Misalnya, pada lagu “Magic” yang menjadi salah satu lagu andalan. Tidak seperti pada hits mereka sebelumnya, musiknya terdengar minimalis dengan ketukan drum dan petikan bas yang mendominasi. Meskipun demikian, tetap saja terdengar menarik, apalagi ketika berpadu dengan suaranya Chris. 

Lagu lain yang patut mendapat perhatian adalah “Ink”. Iramanya yang sederhana tapi cukup dinamis mempunyai daya tarik tersendiri bagi kuping yang menikmatinya.

Di album ini, Coldplay juga menggandeng beberapa nama kondang pengusung musik elektronik untuk berkolaborasi. Salah satunya adalah Tim Bergling alias Avicii yang diajak menggarap “A Sky Full of Stars”. Pengaruh musik house dan elektronik dari sang DJ kondang asal Swedia itu hadir mengiringi vokal Chris hampir sepanjang lagu, tapi intronya mengingatkan saya pada “Every Teardrop Is a Waterfall” dari album Mylo Xyloto. Perpaduan yang cukup menarik.

Sementara untuk lagu “Midnight”, Coldplay bekerja sama dengan Jon Hopkins, seorang pengusung musik elektronik dan house yang juga dari Inggris. Di sini, suara Chris terdengar berbeda. Ternyata itu karena efek dari vokoder yang biasa dipakai para musisi pengusung musik elektronik. Teknik serupa juga diterapkan pada beberapa lagu lain di album ini.

Bentuk kolaborasi lain bisa ditemui pada lagu “Another’s Arms”. Di lagu ini, Coldplay memasukkan unsur vokal dari lagu “Silver Chord” milik Jane Weaver sehingga membuatnya jadi agak dramatis.

Oh ya, ada hal yang unik seputar lagu “O”. Oleh peranti pemutar, lagu yang terdapat pada urutan terakhir ini terbaca berdurasi 7 menit dan 46 detik. Anehnya, ketika baru memasuki menit ke 03:49, lagunya sudah selesai. Tidak terdengar suara apa pun. Tapi, cobalah bersabar menunggu sekitar dua menit dalam keheningan. Karena pada menit ke 06:14 akan muncul lagi musik yang disertai nyanyian hasil olahan perangkat vokoder. Sesuai informasi di buklet, sepertinya nyanyian itu adalah suara milik Apple Martin dan Moses Martin. Keduanya adalah anak dari Chris Martin dan Gwyneth Paltrow.

Belakangan saya baru menyadari bahwa ternyata sebagian dari trek bonus itu menjadi intro “Always in My Head”, lagu pertama di album ini. Unik. Apakah ini semacam easter egg ala Coldplay?


Di luar semua itu, meskipun bukanlah merupakan album terbaik dari Coldplay, namun album ini cukup memuaskan. Silakan dikoleksi, tapi sebaiknya hindari mendengarkannya secara serius pada saat baru saja patah hati.





Sumber : https://id.celebrity.yahoo.com/blogs/benny-chandra/album-coldplay-edisi-curhat-sang-vokalis-081217540.html

1 June 2014

Pribadi Manakah Anda?

“Kegembiraan terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai. Oleh karenanya, kita membagikan cinta bagi orang lain.” (Victor Hugo)

Tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Ia terus maju. Umur terus bertambah. Manusia pun mengalami babak-babak dalam hidupnya. Saat masuk fase dewasa, orang memasuki tiga tahapan kehidupan.

Ada masa di mana orang terfokus untuk melakukan sesuatu (to do). Ada saat memfokuskan diri untuk mengumpulkan (to have). Ada yang giat mencari makna hidup (to be). Celakanya, tidak semua orang mampu melewati tiga tahapan proses itu.

Fase pertama, fase to do. Pada fase ini, orang masih produktif. Orang bekerja giat dengan seribu satu alasan. Tapi, banyak orang kecanduan kerja, membanting tulang, sampai mengorbankan banyak hal, tetap tidak menghasilkan buah yang lebih baik. Ini sangat menyedihkan. Orang dibekap oleh kesibukan, tapi tidak ada kemajuan. Hal itu tergambar dalam cerita singkat ini. Ada orang melihat sebuah sampan di tepi danau. Segera ia meloncat dan mulailah mendayung. Ia terus mendayung dengan semangat. Sampan memang bergerak. Tapi, tidak juga menjauh dari bibir danau. Orang itu sadar, sampan itu masih terikat dengan tali di sebuah tiang.

Nah, kebanyakan dari kita, merasa sudah bekerja banyak. Tapi, ternyata tidak produktif. Seorang kolega memutuskan keluar dari perusahaan. Ia mau membangun bisnis sendiri. Dengan gembira, ia mempromosikan bisnisnya. Kartu nama dan brosur disebar. Ia bertingkah sebagai orang sibuk.

Tapi, dua tahun berlalu, tapi bisnisnya belum menghasilkan apa-apa. Tentu, kondisi ini sangat memprihatinkan. Jay Abraham, pakar motivasi bidang keuangan dan marketing pernah berujar, “Banyak orang mengatakan berbisnis. Tapi, tidak ada hasil apa pun. Itu bukanlah bisnis.” Marilah kita menengok hidup kita sendiri. Apakah kita hanya sibuk dan bekerja giat, tapi tanpa sadar kita tidak menghasilkan apa-apa?

Fase kedua, fase to have. Pada fase ini, orang mulai menghasilkan. Tapi, ada bahaya, orang akan terjebak dalam kesibukan mengumpulkan harta benda saja. Orang terobesesi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Meski hartanya segunung, tapi dia tidak mampu menikmati kehidupan. Matanya telah tertutup materi dan lupa memandangi berbagai keindahan dan kejutan dalam hidup. Lebih-lebih, memberikan secuil arti bagi hidup yang sudah dijalani. Banyak orang masuk dalam fase ini.

Dunia senantiasa mengundang kita untuk memiliki banyak hal. Sentra-sentra perbelanjaan yang mengepung dari berbagai arah telah memaksa kita untuk mengkonsumsi banyak barang.

Bahkan, dunia menawarkan persepsi baru. Orang yang sukses adalah orang yang mempunyai banyak hal. Tapi, persepsi keliru ini sering membuat orang mengorbankan banyak hal. Entah itu perkawinan, keluarga, kesehatan, maupun spiritual.

Secara psikologis, fase itu tidaklah buruk. Harga diri dan rasa kepuasan diri bisa dibangun dengan prestasi-prestasi yang dimiliki. Namun, persoalan terletak pada kelekatannya. Orang tidak lagi menjadi pribadi yang merdeka.

Seorang sahabat yang menjadi direktur produksi membeberkan kejujuran di balik kesuksesannya. Ia meratapi relasi dengan kedua anaknya yang memburuk. “Andai saja meja kerja saya ini mampu bercerita tentang betapa banyak air mata yang menetes di sini, mungkin meja ini bisa bercerita tentang kesepian batin saya…,” katanya.

Fase itu menjadi pembuktian jati diri kita. Kita perlu melewatinya. Tapi, ini seperti minum air laut. Semakin banyak minum, semakin kita haus. Akhirnya, kita terobsesi untuk minum lebih banyak lagi.

Fase ketiga, fase to be. Pada fase ini, orang tidak hanya bekerja dan mengumpulkan, tapi juga memaknai. Orang terus mengasah kesadaran diri untuk menjadi pribadi yang semakin baik. Seorang dokter berkisah. Ia terobesesi menjadi kaya karena masa kecilnya cukup miskin. Saat umur menyusuri senja, ia sudah memiliki semuanya. Ia ingin mesyukuri dan memaknai semua itu dengan membuka banyak klinik dan posyandu di desa-desa miskin.

Memaknai hidup
Ia memaknai hidupnya dengan menjadi makna bagi orang lain. Ada juga seorang pebisnis besar dengan latar belakang pertanian hijrah ke desa untuk memberdayakan para petani. Keduanya mengaku sangat menikmati pilihannya itu.

Fase ini merupakan fase kita menjadi pribadi yang lebih bermakna. Kita menjadi pribadi yang berharga bukan karena harta yang kita miliki, melainkan apa yang bisa kita berikan bagi orang lain.

Hidup kita seperti roti. Roti akan berharga jika bisa kita bagikan bagi banyak orang yang membutuhkan. John Maxwell dalam buku Success to Significant mengatakan “Pertanyaan terpenting yang harus diajukan bukanlah apa yang kuperoleh. Tapi, menjadi apakah aku ini?”

Nah, Mahatma Gandhi menjadi contoh konkret pribadi macam ini. Sebenarnya, ia menjadi seorang pengacara sukses. Tapi, ia memilih memperjuangkan seturut nuraninya. Ia menjadi pejuang kemanusiaan bagi kaum papa India.


Nah, di fase manakah hidup kita sekarang? Marilah kita terobsesi bukan dengan bekerja atau memiliki, tetapi menjadi pribadi yang lebih matang, lebih bermakna dan berkontribusi!







Sumber : http://www.beritaunik.net/renungan/pribadi-manakah-anda-to-do-to-have-atau-to-be.html