Hello

Hello! Comments Pictures

6 April 2014

Teddy Bear

Siapa sih yang ngga tau boneka yang satu ini?? Sekarang Boneka teddy bear ini sudah banyak sekali di temukan di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Tidak hanya itu, boneka ini pun banyak ditemukan didalam poster, film, baju, jaket, cokelat dan banyak lagi.

Tetapi apa teman-teman semua mengetahui asal mula boneka teddy bear yang lucu dan imut ini ? oke, sekarang saat nya kita akan bahas tuntas sejarah teddy bear dari pertama dibuat hingga booming seperti sekarang ini.





Asal Mula Nama Boneka Teddy Bear

Seperti yang kita ketahui bahwa boneka teddy bear ini selalu dikaitan dengan anak-anak atau seekor beruang besar yang lucu dan menggemaskan. Tetapi sebenarnya boneka teddy bear mempunyai sejarah yang kuat dari pada apa yang kita semua banyangkan.

Kehadiran boneka teddy bear ini tidak bisa dilepaskan dari sosok Presiden Amerika Serikat yang  ke-26 yaitu presiden Theodore Roosevelt. Sekitar tahun 1902, Presiden Rosevelt bersama ajudan dan pemburu lainnya melakukan perburuan binatang di sekitar wilayah Mississippi. Presiden Rosevelet  bisa berada  di wilayah itu karena mendapat ajakan berburu dari Gubernur Mussissippi. Perburuan yang dilakukan sang presiden dan gubernur pun berjalan lancar. Disana seluruh pemburu telah menembak binatang yang menjadi sasaran. Tetapi satu-satunya orang yang belum menangkap binatang  buruan adalah Presiden Theodore Rosevelt itu sendiri.

Akhirnya sang presiden berkata kepada ajudannya “bahwa saya harus sudah melihat seekor beruang besar hidup pada hari ini.” Tetapi tidak ada beruang besar pada hari itu. Namun besok paginya, anjing-anjing pemburu dari sang ajudan mencium bau seekor beruang besar. Sang presiden pun memulai melakukan perburuan yang berlangsung selama berjam-jam di tanah rawa yang berlumpur dan bertebaran semak-semak.

Setelah makan siang, anjing-anjing pemburu sang ajudan berhasil melacak seekor beruang besar hitam yang sudah tua dan gemuk.Bila ditimbang eratnya kurang lebih sekitar 235 pon. Anjing-anjing itu akhirnya berhasil menyudutkan binatang malang itu ke sebuah lubang yang tergenang air. Si beruang besar akhirnya mencoba melawan dan berhasil membunuh satu ekor anjing pemburu.

Tidak lama kemudian sang ajudan akhirnya memberi tanda kepada Presiden Roosevelt untuk segera mengejar beruang besar itu. Sang ajudan tiba lebih dulu. Dia melihat anjing-anjingnya terancam oleh beruang besar besar itu. Namun, dia ingin memberikan kesempatan membunuh beruang besar itu untuk sang presiden Rosevelt. Maka, Sang ajudan memukul kepala beruang besar itu dengan gagang senapannya hingga tidak berdaya. Lalu, dia mengikat binatang buas itu pada sebatang pohon willow dan menunggu sang presiden datang. Ketika sang presiden tiba, dia melihat pemandangan mengerikan seekor beruang besar yang terluka parah terikat pada pohon.

Para pemburu yang lain berteriak, “Biar presiden saja yang membunuh beruang besar besar itu”

Teatapi Roosevelt menolak membunuh beruang besar itu karena menganggap tindakan semacam itu tidak  manusiawi dan tidak sportif. Akhirnya, sang ajudan mengajak pemburu lain untuk membunuh binatang buruan itu dengan sebuah pisau. Setelah berhasil dibunuh, beruang besar itu pun diangkut ke kota dengan kuda.

Berita tentang tindakan sang presiden yang tidak bersedia membunuh beruang besar itu segera menyebar ke seluruh pelosok negeri Amerika. Tepatnya Pada tanggal 17 November 1902, kartunis Clifford K. Berryman membuat sketsa yang selanjutnya diterbitkan di halaman koran Washington Post. Di dalam sketsa ini, Roosevelt tampak mengenakan seragam pemburu lengkap, berdiri membelakangi seekor bayi beruang besar yang lehernya diikat dengan tali, terluka dan lemah.

Tentu saja, sketsa itu ingin memperlihatkan bagaimana sang presiden Roosevelt menolak membunuh beruang kecil itu. Kartun itu sendiri diberi judul “Drawing the Line in Mississippi”. Karena konteks politik saat itu, sketsa ini diyakini mempunyai makna ganda, yaitu merujuk pada kode etik pemburu yang diyakini Roosevelt dan kritiknya kepada sentimen untuk menyerang orang negro di negara-negara bagian Selatan. Yang pada saat itu diskriminasi ras masih sangat kental di Amerika.

Kartun yang menjadi headline di surat kabar tersebut kemudian menarik perhatian banyak orang. Salah satunya adalah seorang pemilik toko mainan Morris Mitchom. Ia terinspirasi untuk membuat boneka beruang besar dan menamakannya “Teddy Bear” setelah terlebih dahulu meminta izin kepada sang Presiden Theodore Rosevelt. Memang nama Teddy sendiri merupakan panggilan Sang Presiden saat kecil.


Produksi Boneka Teddy Bear







Penjualan boneka Teddy Bear yang dilakukan Morris Mitchom mencapai titik keberhasilan yang sangat signifikan. pada waktu singkat, boneka Teddy Bear menjadi populer di berbagai kalangan. Keberhasilan ini kemudian merambah ke berbagai negara lainnya yang juga terinspirasi untuk memproduksi Teddy Bear di negaranya masing-masing. Berdasarkan sebuah penelitian, Teddy Bear juga dikukuhkan sebagai hadiah yang paling banyak diberikan kepada orang terkasih di momen seperti Valentine, tahun baru dan hari natal.


 Boneka Teddy Bear akhirnya tumbuh menjadi sebuah magnet yang dapat  memikat hati banyak orang. Maka  Tidak mengherankan jika kemudian muncul museum Teddy Bear di berbagai kota di berbagai dunia. Selain itu Ada pula festival tahunan Teddy Bear yang mengambil tempat di Amerika, Australia, Jepang,  Kanada, Inggris dan Jerman. Selain itu, di negeri asalnya Amerika serikat, nama Teddy Bear juga melekat pada satuan polisi yang bertugas untuk mengendalikan situasi darurat untuk anak-anak. Dalam menjalankan tugasnya, mereka menggunakan nama satuan Teddy Bear untuk mengalihkan perhatian anak-anak dalam situasi genting. Dengan begitu boneka Teddy Bear tak hanya mencatatkan diri sebagai penghibur namun juga sebagai penyelamat.



Sumber : http://tokobonekaonline.net/boneka-teddy-bear-online/sejarah-boneka-teddy-bear-asal-mula-nama-boneka-teddy-bear

No comments:

Post a Comment