Siapa sih yang ngga tau boneka yang satu ini?? Sekarang
Boneka teddy bear ini sudah banyak sekali di temukan di berbagai penjuru dunia
termasuk Indonesia. Tidak hanya itu, boneka ini pun banyak ditemukan didalam
poster, film, baju, jaket, cokelat dan banyak lagi.
Tetapi apa teman-teman semua mengetahui asal mula boneka
teddy bear yang lucu dan imut ini ? oke, sekarang saat nya kita akan bahas
tuntas sejarah teddy bear dari pertama dibuat hingga booming seperti sekarang
ini.
Asal Mula Nama Boneka Teddy Bear
Seperti yang kita ketahui bahwa boneka teddy bear ini selalu
dikaitan dengan anak-anak atau seekor beruang besar yang lucu dan menggemaskan.
Tetapi sebenarnya boneka teddy bear mempunyai sejarah yang kuat dari pada apa
yang kita semua banyangkan.
Kehadiran boneka teddy bear ini tidak bisa dilepaskan dari
sosok Presiden Amerika Serikat yang
ke-26 yaitu presiden Theodore Roosevelt. Sekitar tahun 1902, Presiden
Rosevelt bersama ajudan dan pemburu lainnya melakukan perburuan binatang di
sekitar wilayah Mississippi. Presiden Rosevelet
bisa berada di wilayah itu karena
mendapat ajakan berburu dari Gubernur Mussissippi. Perburuan yang dilakukan
sang presiden dan gubernur pun berjalan lancar. Disana seluruh pemburu telah
menembak binatang yang menjadi sasaran. Tetapi satu-satunya orang yang belum
menangkap binatang buruan adalah
Presiden Theodore Rosevelt itu sendiri.
Akhirnya sang presiden berkata kepada ajudannya “bahwa saya
harus sudah melihat seekor beruang besar hidup pada hari ini.” Tetapi tidak ada
beruang besar pada hari itu. Namun besok paginya, anjing-anjing pemburu dari
sang ajudan mencium bau seekor beruang besar. Sang presiden pun memulai
melakukan perburuan yang berlangsung selama berjam-jam di tanah rawa yang
berlumpur dan bertebaran semak-semak.
Setelah makan siang, anjing-anjing pemburu sang ajudan
berhasil melacak seekor beruang besar hitam yang sudah tua dan gemuk.Bila
ditimbang eratnya kurang lebih sekitar 235 pon. Anjing-anjing itu akhirnya
berhasil menyudutkan binatang malang itu ke sebuah lubang yang tergenang air.
Si beruang besar akhirnya mencoba melawan dan berhasil membunuh satu ekor
anjing pemburu.
Tidak lama kemudian sang ajudan akhirnya memberi tanda
kepada Presiden Roosevelt untuk segera mengejar beruang besar itu. Sang ajudan
tiba lebih dulu. Dia melihat anjing-anjingnya terancam oleh beruang besar besar
itu. Namun, dia ingin memberikan kesempatan membunuh beruang besar itu untuk
sang presiden Rosevelt. Maka, Sang ajudan memukul kepala beruang besar itu
dengan gagang senapannya hingga tidak berdaya. Lalu, dia mengikat binatang buas
itu pada sebatang pohon willow dan menunggu sang presiden datang. Ketika sang
presiden tiba, dia melihat pemandangan mengerikan seekor beruang besar yang
terluka parah terikat pada pohon.
Para pemburu yang lain berteriak, “Biar presiden saja yang
membunuh beruang besar besar itu”
Teatapi Roosevelt menolak membunuh beruang besar itu karena
menganggap tindakan semacam itu tidak
manusiawi dan tidak sportif. Akhirnya, sang ajudan mengajak pemburu lain
untuk membunuh binatang buruan itu dengan sebuah pisau. Setelah berhasil
dibunuh, beruang besar itu pun diangkut ke kota dengan kuda.
Berita tentang tindakan sang presiden yang tidak bersedia
membunuh beruang besar itu segera menyebar ke seluruh pelosok negeri Amerika.
Tepatnya Pada tanggal 17 November 1902, kartunis Clifford K. Berryman membuat
sketsa yang selanjutnya diterbitkan di halaman koran Washington Post. Di dalam
sketsa ini, Roosevelt tampak mengenakan seragam pemburu lengkap, berdiri
membelakangi seekor bayi beruang besar yang lehernya diikat dengan tali,
terluka dan lemah.
Tentu saja, sketsa itu ingin memperlihatkan bagaimana sang
presiden Roosevelt menolak membunuh beruang kecil itu. Kartun itu sendiri
diberi judul “Drawing the Line in Mississippi”. Karena konteks politik saat
itu, sketsa ini diyakini mempunyai makna ganda, yaitu merujuk pada kode etik
pemburu yang diyakini Roosevelt dan kritiknya kepada sentimen untuk menyerang
orang negro di negara-negara bagian Selatan. Yang pada saat itu diskriminasi
ras masih sangat kental di Amerika.
Kartun yang menjadi headline di surat kabar tersebut
kemudian menarik perhatian banyak orang. Salah satunya adalah seorang pemilik
toko mainan Morris Mitchom. Ia terinspirasi untuk membuat boneka beruang besar
dan menamakannya “Teddy Bear” setelah terlebih dahulu meminta izin kepada sang
Presiden Theodore Rosevelt. Memang nama Teddy sendiri merupakan panggilan Sang
Presiden saat kecil.
Produksi Boneka Teddy Bear
Penjualan boneka Teddy Bear yang dilakukan Morris Mitchom
mencapai titik keberhasilan yang sangat signifikan. pada waktu singkat, boneka
Teddy Bear menjadi populer di berbagai kalangan. Keberhasilan ini kemudian
merambah ke berbagai negara lainnya yang juga terinspirasi untuk memproduksi
Teddy Bear di negaranya masing-masing. Berdasarkan sebuah penelitian, Teddy
Bear juga dikukuhkan sebagai hadiah yang paling banyak diberikan kepada orang
terkasih di momen seperti Valentine, tahun baru dan hari natal.
Boneka Teddy Bear
akhirnya tumbuh menjadi sebuah magnet yang dapat memikat hati banyak orang. Maka Tidak mengherankan jika kemudian muncul
museum Teddy Bear di berbagai kota di berbagai dunia. Selain itu Ada pula
festival tahunan Teddy Bear yang mengambil tempat di Amerika, Australia,
Jepang, Kanada, Inggris dan Jerman.
Selain itu, di negeri asalnya Amerika serikat, nama Teddy Bear juga melekat
pada satuan polisi yang bertugas untuk mengendalikan situasi darurat untuk
anak-anak. Dalam menjalankan tugasnya, mereka menggunakan nama satuan Teddy
Bear untuk mengalihkan perhatian anak-anak dalam situasi genting. Dengan begitu
boneka Teddy Bear tak hanya mencatatkan diri sebagai penghibur namun juga
sebagai penyelamat.
Sumber : http://tokobonekaonline.net/boneka-teddy-bear-online/sejarah-boneka-teddy-bear-asal-mula-nama-boneka-teddy-bear





No comments:
Post a Comment