Hallooo...
Selamat malam para bloggers. Apa kabar kalian hari ini? Semoga baik - baik saja. Hari minggu ini cukup sibuk, karena kegiatan yang lumayan padat. Pagi - pagi saya ibadah ke gereja lalu siang hari ada acara arisan ibu - ibu di rumah. Yang otomatis saya juga ikut sibuk membantu mama. Yah walaupun saya tidak ikut arisan. hehehe. Dan malam harinya saya ada latihan paduan suara di gereja. Yup! Saya juga bisa di bilang aktif dalam organisasi di gereja. Untuk itu saya baru bisa update blog pada malam hari.
Sempat saya berpikir akan membahas tentang penyakit (lagi). Nah , kali ini saya tertarik untuk membahas tentang usus buntu. Kenapa saya tertarik? Karena sudah banyak saudara dan teman - teman saya yang harus di operasi karena usus buntu.
Penyakit Usus
Buntu atau dalam istilah kedokteran biasa juga di sebut dengan appendicitis. Usus buntu atau apendix dan anak limpa yang
sering dianggap tidak berguna dan bahkan dapat merugikan sebab dapat berpotensi
timbulnya peradangan pada usus buntu, namun juga memiliki keutamaan fungsi
tersendiri. Sesuai dengan hasil studi yang dilakukan Mount Sinai School od
Medicine, justru organ "sampah" inilah yang bekerja sangat keras.
Usus buntu merupakan organ penyimpan bakteri baik yang dapat membantu proses
pencernaan makanan.
Fungsi Usus Buntu
"Sejarah
terdahulu pernah mengatakan bahwa ada beberapa bagian organ manusia yang tidak
bermanfaat hanya disebabkan ilmu medis yang belum memahami fungsi organ-organ
tersebut dengan baik". Pada tahun 1985, ahli anatomi Jerman, R.
Wiedersheim membuat sebuah jurnal mengenai daftar organ vestigial (tidak
beguna). Daftar itu mencakup sekitar 100 organ, termasuk usus buntu dan tulang
ekor. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ditemukan bahwa semua organ di
dalam daftar Wiedersheim sesungguhnya memiliki fungsi-fungsi amat penting.
Misalnya, ditemukan bahwa usus buntu atau umbai cacing, yang dikira organ
vestigial, ternyata organ limfoid (penghasil zat anti-kuman) yang melawan infeksi-infeksi
di dalam tubuh.
Definisi Penyakit Usus Buntu
Usus buntu atau apendicitis merupakan kondisi dimana
terjadinya pembekakan pada apendix dan terisi oleh nanah. Appendix merupakan
sebuah kanting yang berbentuk seperti jari yang menonjol dari usus besar bagian
bawah, lebih tepatnya sebelah kanan pada perut anda. Sebenarnya apendix ini
belum diketahui dengan pasti apa fungsinya namun tidak berarti tidak dapat menyebabkan
masalah Apendicitis ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada daerah sekitar pusar
dan kemudian menjalar ke bawah perut bagian kanan. Apendicitis ini biasanya
meningkat pada 12 sampai 18 jam dengan sangat cepat menjadi lebih parah.
Apendicitis dapat menyerang siapapun, namun paling sering terjadi para orang
yang berusia 10 hingga 30 tahun. Pengobatan usus buntu atau apendicitis secara
standar dengan melakukan operasi untuk mengeluargan apendix.
Penyebab dan Faktor Resiko
Penyakit usus buntu dapat terjadi karena : Penyumbatan. Sisa
makanan yang mengeras dapat terjebak di dalam lubang pada rongga perut yang
mengisi appendix anda. Infeksi. Appendicitis dapat juga dikarenakan olek
infeksi virus gastrointestinal, atau mungkin karena jenis pembengkakan lain. Pada
kedua kasus di atas, bakteri dapat menyerang dengan cepat yang dapat
menyebabkan appendix meradang dan terisi oleh nanah. Jika tidak di obati dengan
benar atau tidak segera dilakukan operasi, maka appendix dapat pecah.
Gejala Penyebab Usus Buntu
Berikut ini merupakan tanda atau gejala usus buntu
(appendicitis) meliputi :
- Rasa nyeri gatal yang dirasakan pada daerah perut dan sering menjalar ke bagian perut bawah sebelah kanan
- Rasa nyeri yang menjadi sangat tajam dalam beberapa jam
- Mati rasa atau kebal jika anda menekan perut bagian bawah kanan
- Rasa nyeri yang parah jika perut bagian kanan bawah ditekan dan kemudian tekanan tersebut dilepas dengan cepat
- Rasa nyeri yang memburuk saat anda batuk, berjalan, atau membuat gerakan bergetar
- Muntah
- Mual
- Demam ringan
- Konstipasi
- Hilangnya nafsu makan
- Diare
- Sulit buang angin
- Bengkak pada daerah perut
Untuk lokasi rasa sakit
sangat bervariasi, hal tersebut disebabkan perbedaan letak apendix pada usia
anda. Anak-anak dan wanita hamil tentu saja memiliki rasa nyeri yang berbeda
ketika mengidap appendicitis.
Sekian postingan saya tentang usus buntu. Semoga dengan saya menshare tentang gejala dan penyebab usus buntu ini kalian tidak akan terkena usus buntu dan dapat mencegahnya.
Terima kasih atas kunjungan anda untuk membaca postingan saya. Jangan bosan - bosan mengunjungi blog saya yah... :)
Selamat beristirahat!!
God Bless You :)
Sumber :
http://www.doktergaul.net/2013/09/Gejala-dan-Penyebab-Usus-Buntu-Serta-Cara-Pengobatan.html

No comments:
Post a Comment